Mendikbud Targetkan 4.000 SMK Direvitalisasi Tahun Depan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menargetkan ada 3.000-4.000 sekolah menengah kejuruan ( SMK) yang akan direvitalisasi pada 2019. Hal ini sesuai arahan Jokowi yang ingin agar SMK menjadi sarana efektif untuk pengembangan sumber daya manusia.
"Kalau fisik kan, tahun depan sudah ditangani oleh Kementerian PUPR. Kita hanya mengajukan skema-skema SMK mana saja yang harus direvitalisasi. Itu kita harapkan ada sekitar 3.000-4.000 SMK," kata Muhadjir usai rapat terbatas tentang pembangunan SDM di Istana Bogor, Rabu (21/11/2018).
Menurut Muhadjir, pemerintah memprioritaskan revitalisasi untuk SMK kelautan, pariwisata, pertanian, dan ekonomi kreatif.
Muhadjir juga mengusulkan 72 ribu guru SMK diangkat dengan skema pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Guru-guru ini nantinya dikontrak dengan jangka waktu tertentu.
Muhadjir juga mengusulkan 72 ribu guru SMK diangkat dengan skema pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (P3K). Guru-guru ini nantinya dikontrak dengan jangka waktu tertentu.
"Kemudian, yang guru, tadi saya sudah mengusulkan, tahun depan kami mengajukan ada sekitar 72 ribu guru SMK yang diangkat dengan skema P3K. Jadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja sehingga mereka bisa dikontrak, satu-dua tahun, tiga tahun, tergantung mereka," kata Muhadjir.
Dengan revitalisasi dan perekrutan guru ini, Muhadjir berharap SMK bisa menjadi lebih siap dalam menciptakan SDM handal.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas memberikan arahan agar kualitas pendidikan SMK dirombak besar-besaran.
"Perombakan yang kita lakukan di SMK, baik dalam kurikulum maupun penataan kompetensi. Terutama untuk guru-guru saya lihat juga sudah dimulai. Tapi sekali lagi, ini memerlukan sebuah perombakan yang besar, dan kita minta mulai tahun depan betul-betul dilakukan besar-besaran," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo dalam rapat terbatas memberikan arahan agar kualitas pendidikan SMK dirombak besar-besaran.
"Perombakan yang kita lakukan di SMK, baik dalam kurikulum maupun penataan kompetensi. Terutama untuk guru-guru saya lihat juga sudah dimulai. Tapi sekali lagi, ini memerlukan sebuah perombakan yang besar, dan kita minta mulai tahun depan betul-betul dilakukan besar-besaran," ujar Jokowi.
Komentar