Usia 28 Tahun Dokter Gigi Meraih Gelar Doktor Summa Cum Laude
Tidaklah mudah berada pada titik ini, semua hal terjadi berkat doa ibunda Dr. dra. Hj. Mislia, M.Pd, restu suami tersayang dr. Halim yang sementara berjuang dalam pendidikan spesialis Anestesi di FK Unhas dan kedua putri kesayanganku, cita-cita dari almarhum bapakku dr.H.Andi Gauk Nur,M.Kes serta izin Allah SWT.
Dr. drg. Lilies Anggarwati Astuti, Sp. Perio yang berasal dari latar belakang keluarga sebagai pengajar membuat dia terpacu untuk lanjut sekolah tanpa henti.
Tidak ada jeda waktu untuk berleha-leha sejak lulus S1 hingga sekarang, bahkan kesempatan untuk mengabdi menjadi dokter daerah pedalaman (PTT) pun tak dirasakan.
Saat wisuda dokter gigi tahun 2012 kali pertama mendapatkan gelar Cum Laude dapat menyelesaikan pendidikan dokter gigi dalam masa studi 1 tahun 5 bulan dengan IPK 3,89.
Pada tahun 2013 melanjutkan studi pendidikan dokter gigi spesialis Periodonsia di FKG Unhas dan berhasil menyelesaikan pendidikan dalam masa studi 2 tahun 2 bulan dengan IPK 3,99 pada wisuda Desember 2015.
Tahun 2016 saya mendaftarkan diri kembali menjadi mahasiswa pascasarjana Unhas yakni Prodi Ilmu Kedokteran FK Unhas, disaat yang sama pula mendapatkan beasiswa dari LPDP, mengingat LPDP merupakan beasiswa paling bergengsi di Indonesia.
Tentulah kesempatan ini sangat saya syukuri. Begitu banyak karunia yang Allah SWT berikan, Alhamdulillah tepat 6 semester dalam masa studi 2 tahun 3 bulan dapat menggelar ujian promosi doktoral di Auditorium Prof.Amiruddin FK Unhas.
Setelah mempertahankan dan menjawab semua pertanyaan dan sanggahan dari para tim promotor dan penguji baik penguji eksternal maka dinyatakan lulus dengan IPK 4,0.
Serta berhasil memboyong predikat Summa Cum Laude. Untuk periode wisuda Maret 2019 ini menjadi wisudawan terbaik se-Unhas.
Menjadi seorang dokter gigi yang juga sebagai seorang ibu dari dua anak tentu saja tidaklah mudah. Terlebih lagi dengan tambahan tugas menjadi seorang dosen yang menerima amanah dari banyak orangtua untuk mendidik anaknya dikampus.
Manajemen waktu yang baik agar semua tugas dapat terlaksana dengan optimal. Selama ini tugas tesebut saling mendukung satu sama lain.
Prinsip hidup saya adalah “One Shoot One Goal” segala target yang saya rencanakan harus tercapai dengan ikhtiar dan do’a tiada henti disertai dengan restu suami, anak-anak dan orang tua.
Tujuan utama hidup saya dapat bermanfaat untuk orang banyak sehingga mencapai kebahagiaan dan keselamatan dunia akhirat. Dapat menjadi khalifah di muka bumi berbagi ilmu dan menyehatkan orang lain serta mati dalam keadaan khusnul khotimah.
Jikalau ada kesempatan untuk menjadi seorang professor muda lima tahun mendatang dan Allah SWT merestui, maka itu merupakan “reward” dalam kehidupan saya. Semoga dengan ikhtiar dan semangat saya mendapatkannya.
Komentar