Runtuhnya Kepercayaan Publik Terhadap Para Elite Partai Politik
Pemberitaan di media saat ini dipenuhi soal politik dan suasana hangat menjelang pilpres serta dinamika yang berkembang tentang para partai politik.
Di tengah-tengah hangatnya pembahasan tentang pilpres dan pileg, masyarakat dikejutkan dengan pemberitaan tentang salah seorang ketua umum partai besar di Indonesia tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Surabaya.
Dalam beberapa tahun silam, banyak para petinggi partai politik yang juga tersandung masalah hukum terkhusus kasus korupsi.
Sebut saja Skandal Mega Korupsi E-KTP yang menyeret beberapa politikus besar di Republik ini.
Jika dibaca dari data penanganan perkara KPK, sampai pada akhir tahun 2018, ada sekitar 61,17 persen orang pelaku diproses dalam kasus korupsi yang berdimensi politik.
Yaitu 69 orang anggota DPR, 149 orang anggota DPRD, 104 kepala daerah, dan 223 orang pihak lain yang terkait dalam perkara tersebut.
Menelisik dari pemberitaan tersebut, banyak masyarakat yang sudah menilai buruknya kinerja dari para elite politik yang ada saat ini.
Semua tidak terlepas dari pemberitaan tentang para elite partai politik yang tersandung kasus korupsi. Hal inilah yang mencoreng citra para politikus di mata publik.
Sehingga wajar ketika banyak masyarakat mempertanyakan bentuk dari kapasitas dan integritas para elite partai politik yang ada saat ini.
Di sisi lain juga banyak masyarakat yang menilai bahwa elite politik saat ini belum mampu merealisasikan aspirasi dari para masyarakat secara umum.
Kita berharap di tahun politik dan menjelang pesta demokrasi di republik ini, para elite partai politik mampu memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat secara umum.
Serta mampu melahirkan pemimpin dari elite partai politik yang memiliki kapasitas dan integritas yang mampu bertanggung jawab serta mengemban amanah yang diberikan oleh rakyat Indonesia.
Komentar