Hari Pengentasan Kemiskinan Internasional, 17 Oktober


Setiap tanggal 17 Oktober kita memperingati Hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia. Berbicaca mengenai pemberantasan kemiskinan, benak kita selalu mengarah pada kemiskinan yang masih merajalela di Indonesia. Di tahun ini, sudahkan Indonesia terbebas dari kemiskinan?
Ketika Indonesia berada di bawah kepemimpinan Pemerintahan Orde Baru Suharto, yaitu antara pertengahan tahun 1960-an sampai tahun 1996, tingkat kemiskinan di Indonesia menurun drastis, baik di desa maupun di kota. Hal ini dikarenakan pertumbuhan ekonomi yang cukup kuat dan adanya program-program penanggulangan kemiskinan yang efisien. Selama pemerintahan Suharto pula angka penduduk Indonesia yang tinggal di bawah garis kemiskinan menurun drastis, dari awalnya sekitar setengah dari jumlah keseluruhan populasi penduduk Indonesia, sampai hanya sekitar 11 persen saja. Kondisi ini berubah ketika tahun 1990-an terjadi Krisis Finansial Asia. Tingkat kemiskinan melejit tinggi, dari yang hanya 11 persen naik drastis menjadi 19.9 persen di akhir tahun 1998, yang berarti prestasi yang sudah diraih Orde Baru hancur seketika.
Data yang kami peroleh dari Bank Dunia dan Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengalami penurunan kemiskinan nasional secara perlahan. Akan tetapi pemerintah Indonesia menggunakan persyaratan dan kondisi yang tidak ketat mengenai definisi garis kemiskinan. Akibatnya, yang tampak adalah gambaran yang lebih positif dari kenyataannya. Pada tahun 2014 pemerintah Indonesia mendefinisikan garis kemiskinan dengan perdapatan per bulannya (per kapita) sebanyak Rp. 312,328. Jumlah tersebut adalah setara dengan USD $25 yang dapat didefinisikan dengan standar hidup yang sangat rendah, juga buat pengertian orang Indonesia sendiri.
Hal ini berbeda dengan ketika kita menggunakan nilai garis kemiskinan yang digunakan Bank Dunia, yang mengklasifikasikan persentase penduduk Indonesia yang hidup dengan penghasilan kurang dari USD $1.25 per hari sebagai mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, maka persentase tabel di atas akan kelihatan tidak akurat karena nilainya seperti dinaikkan beberapa persen. Lebih lanjut lagi, menurut Bank Dunia, angka penduduk Indonesia yang hidup dengan penghasilan kurang dari USD $2 per hari mencapai angka 50.6 persen dari jumlah penduduk pada tahun 2009. Ini menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia hidup hampir di bawah garis kemiskinan. Kabar terbaru di media Indonesia menyatakan bahwa sekitar seperempat jumlah penduduk Indonesia (sekitar 60 juta jiwa) hidup sedikit di atas garis kemiskinan.
Dalam beberapa tahun belakangan ini angka kemiskinan di Indonesia memperlihatkan penurunan yang signifikan. Meskipun demikian, diperkirakan penurunan ini akan melambat di masa depan. Mereka yang dalam beberapa tahun terakhir ini mampu keluar dari kemiskinan adalah mereka yang hidup di ujung garis kemiskinan yang berarti tidak diperlukan sokongan yang kuat untuk mengeluarkan mereka dari kemiskinan. Sejalan dengan berkurangnya kelompok tersebut, kelompok yang berada di bagian paling bawah garis kemiskinanlah yang sekarang harus dibantu untuk bangkit. Ini lebih rumit dan akan menghasilkan angka penurunan tingkat kemiskinan yang berjalan lebih lamban dari sebelumnya. Berikut tabel yang memperlihatkan angka kemiskinan di Indonesia, baik secara relatif maupun absolut.

Dengan adanya peringatan hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia ini, mari kita turut membantu dan berperan aktif didalamnya. Semoga di tahun ini dan tahun-tahun berikutnya angka kemiskinan di Indonesia semakin berkurang hingga tidak ada lagi saudra-saudara kita yang mengalami kemiskinan. Selamat memperingati Hari Pemberantasan Kemiskinan Sedunia!

Komentar

Postingan Populer