Kemendikbud Tingkatkan Kerja Sama dengan Industri Untuk Maksimalkan Revitalisasi SMK
Dalam laporan capaian empat tahun kerjanya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjelaskan salah satu programnya untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang bernama Revitalisasi SMK. Sebagai upaya meningkatkan kualitas lulusan SMK di dunia kerja, sejumlah strategi disusun untuk menjalankan program tersebut.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan, salah satunya dengan meningkatkan kualitas hubungan kerja sama dengan dunia industri.
"Revitalisasi SMK dimulai dengan strategi baru, yakni dengan menjalin kemitraan bersama Kementerian Koordinasi Perekonomian. Kami mengubah pola dari supply sight menjadi demand sight, penerapannya dilakukan dalam penyusunan kurikulum, sehingga SMK dapat menyiapkan tenaga kerja," jelasnya.
Dengan adanya keterlibatan industri dalam revitalisasi SMK, saat ini terhitung ada 40% siswa SMK sudah berada di dunia industri dan usaha. Sementara, telah ada 293 SMK Kemaritiman, 279 SMK Pertanian, dan 136 SMK Pariwisata yang disediakan untuk menyesuaikan kebutuhan industri.
"Sementara, banyak juga SMK dalam bidang kreatif yang belum terdata, di antaranya di bidang perfilman, dan sebagainya," ujar Muhadjir.
Untuk menyokong program revitalisasi SMK, pemerintah telah menyediakan 540 Techno Park. Techno Park sendiri adalah tempat untuk memproduksi barang dengan standar industri. Dengan begitu, siswa bisa mempraktikkan pembuatan produk yang berada di standar industri terkait.
Muhadjir menambahkan, "Tentu, harapannya hasil produksi mereka kelak dapat dipasarkan dengan label industri yang menjalankan kerja sama dengan kami."
Untuk memperluas jaringan revitalisasi SMK, pemerintah melalui Kemendikbud secara tertulis menyatakan, proses pembukaan sekolah kejuruan di seluruh Indonesia harus dipermudah.
Sumber : wartaekonomi
Komentar