Pemerintah Berupaya Tingkatkan Kualitas Lulusan SMK


JAKARTA, KOMPAS.com - Industri masih rendah menyerap lulusan Sekolah Menengah Kejurusan ( SMK) karena banyak tak siap bekerja. Salah satu sebabnya adalah keahlian atau skill  yang minim. Kasubdit Direktorat Penyelarasan Kejuruan dan Kerjasama Industri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ( Kemendikbud) Saryadi Guyatna, mengatakan, pihaknya hingga kini terus berupaya meningkatkan kualitas lulusan SMK di tanah air. 

Hal ini dilakukan melalui program dan cara-cara yang telah dicanangkan. "Untuk mengurai persoalan ini perlu dukungan seluruh pihak dan sangat berharap. Kami yakin permasalahan yang ada bisa kita urai dan mencari solusinya," kata Saryadi dalam bincang Vokasi dan Ironi Pendidikan di Era Milenial di Warung Daun, Jln. Cikini Raya, Nomor 26, Jakarta Pusat, Sabtu (10/11/2018). Saryadi menjelaskan, saat ini pihaknya sedang dilakukan pemetaan secara menyeluruh baik sisi program, konsep pendidikan, guru maupun secara kelembagaan. 

Kami mendorong untuk level sekolah (SMK) untuk melakukan penyelarasan kurikulum. Artinya, dari sisi konten harus selalu di-update. Karena tuntutan dunia kerja itu selalu berubah," terang dia. Menurut dia, selain perbaikan dan pembenahan yang dilakukan melalui kurikulum, perlu adanya dukungan pelaku usaha atau setiap perusahaan. Mereka harus memberikan kepercayaa serta kesempatan bagi lulusan SKM utuk diterima di perusahaan. Sebab mereka sudah dan memiliki kemampuan yang mumpuni. "Banyak industri yang sudah hadir di SMK, kami menyebutnya dengan kelas industri. Jadi perusahaan itu hadir di sekolah. 

Merancang kurikulum bersama sekolah dan diselaraskan dengan kebutuhan industri. Guru, standarisasi, fasilitas, sertifikasinya juga disiapkan," ujarnya. Melihat kondisi terkini, Saryadi menyebutkan sudah banyak SMK di Indonesia sudah baik. Baik sisi kelembagaan maupun kualitas lulusannya. Baik dan buruknya "wajah" SMK saat ini perlu dilakukan pembenahan dan pembinaan lanjutan. "Ketika siswanya lulus langsung bisa direkrut perusahaan-perusahaan. Cukup banyak contoh yang sudah berhasil, mulai BUMN maupun pihak swasta. SMK yang bagus sudah banyak, yang perlu dibina lebih lanjut tidak kalah banyak," ucap dia.

Komentar

Postingan Populer