Fisipol Unismuh Makassar Tuan Rumah ICONEG 2018, Ini Harapan Rektor
Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr H Abdul Rahman Rahim, SE,MM menerima cenderamata usai membuka ICONEG 2018.-nasrullah-
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) Universitas Muhammadiyah Makassar menjadi tuan rumah pelaksanaan International Conference on Environmental Governance (ICONEG 2018) di Swiss Belinn Hotel Panakukkang, 25- 27 Oktober 2018.
ICONEG 2018 yang dihadiri ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia dibuka Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar, Dr H Abdul Rahman Rahim, SE,MM.
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Fisipol Unismuh Makassar dengan Indonesian Government Science Association (IGSA), Tohoku University Japan, University Sultan Zainal Abidin Malaysia, Political Sciences Association of Kasetsart University Thailand dan Asia Pacific Society for Public Affairs (APSPA).
ICONEG 2018 tahun ini mengambil topic “Intersecting Law, Religion, and Politics for Sustainable Development”.
Acara ini dihadiri Prof Dr Achmad Nurmandi, M.Sc (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Prof Ismail Suardi Wekke, Ph.D sekaligus ketua ICONEG 2018 (STAIN Sorong), Dr Abd Rakhim Nanda (Unismuh Makassar), Dr Kittisak Jermssittiparsert (Ransit University, Thailand), Prof Dr Drs H Utang Suwaryo, MA (Ketua Kesatuan Program Studi Ilmu Pemerintahan Indonesia (KAPSIPI).
Sementara dari Unismuh Makassar, Prof Dr Alyas MS, Dr Ihyani Malik, S.Sos, M.Si (Dekan Fisipol Unismuh Makassar), Dr Burhanuddin, M.Si, Dr Samsir Rahim, Sos, M.Si, Dr Fatmawati, Andi Luhur Prianto.
Adapun pembicara dalam ICONEG 2018 adalah Prof Dr Achmad Nurmandi, M.Si ( Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Indonesia).
Rektor Dr Abd Rahman Rahim, dalam sambutannya, mengatakan, di era sekarang ini, beban peradaban yang berat adalah narasi tentang etika, terutama dalam kaitannya dengan masalah lingkungan dan pembangunan.
Isu-isu lintas sektor seperti masalah budaya, hukum dan masyarakat, krisis lingkungan, masalah etika pemerintahan, dan krisis pembangunan telah muncul dan perlu ditanggapi dengan cepat.
Oleh karena itu Rahman Rahim berharap, untuk memperoleh manfaat dari peluang dan untuk mengelola ancaman, pemahaman dan kerjasama diantara para actor baik ditingkat internasional, nasional, maupun lokal diperlukan untuk menangani isu-isu yang saling bersinggungan tersebut.-nasrullah-
Komentar